Iklan Billboard atau Out of Home (OOH) masih banyak diminati para pelaku usaha untuk memasarkan bisnis-bisnis skala besar. Ketika dipasang di lokasi yang strategis, OOH sangat sangat mungkin untuk meningkatkan branding bisnis.
Iklan OOH pun beragam, menjadi berasal dari billboard, baliho, iklan JPO, bando jalan, hingga spanduk dan banner. Beberapa tempat iklan bakal efisien untuk promosi dan branding usaha Anda kalau dipasang di lokasi yang strategis.
Apalagi didalam teorinya, sebuah kampanye iklan yang di tempatkan di lokasi yang strategis tidak cuma memperluas jangkauan, namun termasuk meningkatkan interaksi dan kesadaran brand secara signifikan.
Namun, bagaimana sih memang lokasi OOH yang strategis merubah keberhasilan branding. Direktur Utama Yousee Indonesia, Yosua Eka Setiawan atau yang sering disapa Jojo menjelaskan lima kunci keberhasilan lokasi OOH yang strategis untuk branding agency jakarta.
1. Jalan yang Ramai: Memaksimalkan Jangkauan Audiens
Lokasi pertama yang harus dipertimbangkan adalah jalan yang ramai atau padat lantas lintas. Jalanan yang ramai sedia kan aliran konstan berasal dari potensi audiens yang beragam, baik berasal dari segi demografis maupun psikografis. Iklan yang di tempatkan di lokasi ini miliki peluang lebih besar untuk dicermati oleh beraneka group masyarakat.
2. Arah Pandang yang Baik: Meningkatkan Daya Tarik Iklan
Arah pandang termasuk merupakan elemen penting didalam pemilihan lokasi OOH yang strategis. Sebuah iklan yang di tempatkan pada sudut pandang yang strategis, layaknya di tikungan jalan, di depan lampu lantas lintas, atau di perempatan yang sering dilalui, bakal lebih enteng muncul oleh pengendara dan pejalan kaki. Penempatan yang tepat bakal menegaskan bahwa iklan Anda tidak terlewatkan dan lebih enteng diingat oleh audiens.
3. Konteks Lingkungan: Memastikan Kesesuaian dengan Pesan Merek
Selain kepadatan dan arah pandang, konteks lingkungan termasuk memainkan peran penting. Lokasi OOH harus dipilih dengan perhitungkan kesesuaian dengan pesan dan tujuan audiens. Misalnya, iklan product mewah bakal lebih efisien kalau di tempatkan di area dengan tingkat ekonomi yang tinggi, layaknya di lebih kurang pusat perbelanjaan premium atau kawasan usaha elit. Sebaliknya, product yang dimaksudkan untuk segmen penduduk luas lebih cocok di tempatkan di area perumahan atau jalan utama yang di lewati banyak orang.
4. Ketersediaan Infrastruktur: Kemudahan didalam Pengelolaan Kampanye
Memilih lokasi yang tepat termasuk harus perhitungkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung. Beberapa lokasi bisa saja perlu izin tertentu atau miliki batasan tertentu didalam hal ukuran dan type iklan yang sanggup dipasang. Di sinilah pentingnya bekerja mirip dengan penyedia OOH yang mempunyai pengalaman dan miliki jaringan lokasi yang luas. Yousee Indonesia, misalnya, miliki lebih berasal dari 10.000 titik OOH di seluruh negeri yang telah teruji dan siap untuk membantu brand Anda menjangkau audiens lokal maupun nasional.
5. Data dan Analitik: Menyesuaikan Lokasi dengan Target Audiens
Saat ini, pemilihan lokasi OOH yang strategis termasuk tambah canggih dengan dukungan knowledge dan analitik. Menggunakan knowledge demografis, perilaku, dan mobilitas, Anda sanggup lebih akurat menentukan lokasi yang paling cocok dengan tujuan audiens Anda. Yousee Indonesia tawarkan solusi yang mengkombinasikan teknologi dan knowledge ini untuk menegaskan iklan Anda menggapai audiens yang tepat pada kala yang tepat.
Lima poin di atas menjadi nilai-nilai yang dijunjung Yousee Indonesia Advertising Agency sebagai vendor pemasangan billboard. Yousee Indonesia yang telah mempunyai pengalaman dan profesional, siap melayani Anda untuk menempatkan iklan OOH dengan lokasi yang strategis yang tersebar di seluruh Indonesia. Anda pun tak harus curiga lagi soal legalitas dan perizinan, titik iklan OOH berasal dari Yousee Indonesia dipastikan telah berizin berasal dari pemerintah setempat.
Beberapa partner ternama termasuk telah mempercayakan pemasangan iklan OOH kepada Yousee Indonesia, menjadi berasal dari instansi pemerintah, perusahaan BUMN, instansi pendidikan, hotel, perusahaan multinasional, hingga penyedia jasa telekomunikasi.